Sabtu, 29 Juni 2024 | 23:20
TRAVELLING

Seabad Gereja Hati Kudus Yesus, Ganjuran

Potret Inkulturasi Iman Katolik dan Budaya Jawa

Seabad Gereja Hati Kudus Yesus, Ganjuran
Gereja Hati Kudus Yesus, Ganjuran (Dok Graece Tanus)

ASKARA - Gereja Hati Kudus Yesus (GHKY) Ganjuran terletak sekitar 20 Km di sebelah selatan kota Yogyakarta, tepatnya berada di Dusun Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Selama perjalanan menuju tempat ini kita disajikan pemandangan hamparan sawah hijau yang memanjakan mata.

GHKY Ganjuran merupakan Gereja Katolik pertama di kabupaten Bantul yang berdiri sejak 16 April 1924.

Pembangunan kompleks GHKY atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. GHKY merupakan salah satu bangunan yang didirikan oleh dua bersaudara itu saat mereka mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut pada tahun 1912.Pembangunan GHKY berawal dari kebutuhan tempat ibadah bagi para karyawan pabrik gula dan masyarakat sekitar Ganjuran.

Prasasti yang menunjukan berdirinya GHKY Ganjuran 16 April 1924.(Dok : Girindra B)

Di kompleks ini selain gereja, terdapat bangunan lain yang didirikan yaitu 12 sekolah dan sebuah klinik yang menjadi cikal-bakal Rumah Sakit Panti Rapih.

Pembangunan gedung gerejanya dirancang oleh arsitek Belanda J Yh van Oyen ini adalah salah satu bentuk semangat sosial gereja (Rerum Navarum) yang dimiliki Smutzer bersaudara, yaitu semangat mencintai sesama, khususnya kesejahteraan masyarakat setempat yang kebanyakan menjadi karyawan di Pabrik Gula Gondang Lipuro yang mencapai masa keemasan pada tahun 1918 - 1930.

Dalam perkembangannya, kompleks gereja ini disempurnakan dengan pembangunan candi yang dinamai Candi Hati Kudus Yesus pada tahun 1927. 

Pesona Candi Hati Kudus Yesus di malam hari (Dok : Girindra B)

Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa itu dapat menjadi pilihan lain tempat melaksanakan misa dan ziarah, selain di dalam gereja, yang menawarkan kedekatan dengan budaya Jawa.

GHKY Ganjuran sendiri  mempunyai keunikan yang sangat terlihat pada bangunannya yang memiliki akulturasi antara budaya Eropa,  Jawa dan Hindu. 

Budaya Jawa dihadirkan dengan adanya Yesus dengan busana adat kebesaran Jawa. Patung tersebut terdapat pula di candi dengan nuansa Hindu. Tak hanya patung Yesus namun juga ada patung malaikat dan juga Bunda Maria dalam busana Jawa. Dengan acuan konsep inkulturasi budaya Jawa terhadap gereja yang dicetuskan oleh Scmutzer bersaudara, dibuatlah gereja dengan nuansa joglo dengan ornamen-ornamen khas Kraton.

Selain itu di kompleks ini terdapat mata air di bawah candi yang biasa didoakan oleh para peziarah dengan harapan dapat menemukan kesembuhan bagi yang sakit. Mata air tersebut sudah dialokasikan dengan bantuan 9 keran di dekat candi.

Air tersebut dipercaya memberikan khasiat pengantara pengabulan doa oleh Yang Maha Esa.

Sejarah mencatat pada tahun 1948, pabrik gula Gondang Lipuro, seluruh perumahan orang Belanda dan gudang-gudang yang terletak di Ganjuran dan sekitarnya dihancurkan.
Namun gereja, candi, rumah sakit dan sekolah-sekolah tidak dihancurkan. Pada sebuah arsip nasional Belanda disebutkan bahwa ketika Revolusi 1947-1949, seluruh pabrik, rumah dihancurkan oleh para ekstrimis. Namun bagian dari misi, gereja, sekolah, rumah sakit tetap dilestarikan sebab ekstrimis menganggap itu bukan hak milik penjajah, tetapi hak milik orang Jawa.

Tahun 2024 Gereja Hati Kudus Yesus, Ganjuran merayakan 100 tahun berdirinya dan  potret Inkulturasi Iman Katolik dan Budaya Jawa masih terus dilestarikan hingga saat ini.

 

Komentar