Selasa, 02 Juli 2024 | 14:16
OPINI

Misteri Bunuh Diri di Masyarakat Umum

Misteri Bunuh Diri di Masyarakat Umum
KRH Aryo Gus Ripno Waluyo

Oleh : KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SPd, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP, C.MTh *)

ASKARA - Pikiran untuk bunuh diri dapat muncul dalam diri siapa saja, terlebih orang yang mengalami stres berat atau tekanan batin, gangguan kesehatan, dan masalah kejiwaan.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk bunuh diri. 

Bunuh diri masih menjadi masalah serius di seluruh dunia. 

Bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. 

Kondisi ini berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi, dan bisa terjadi pada siapa saja. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bunuh diri agar langkah pencegahan dapat segera dilakukan.  

Orang yang mengalami depresi berat juga berisiko tinggi untuk bunuh diri.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa putus asa, suasana hati yang buruk, tidak semangat menjalani aktivitas sehari-hari, atau kehilangan minat dan motivasi hidup. 

Gejala tersebut bahkan bisa muncul tanpa adanya sebab yang jelas.

Pelaku bunuh diri memiliki emosi yang tidak stabil dan terkadang sulit bersosialisasi. Penderita gangguan ini umumnya memiliki riwayat pelecehan seksual pada masa kecil dan memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri.

Seseorang yang memutuskan bunuh diri bisa melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari menggantung diri, mengonsumsi obat hingga overdosis, menenggak cairan beracun, hingga loncat dari gedung atau tempat yang tinggi.

Sering berhalusinasi, paranoid atau sulit percaya dengan orang lain, berperilaku aneh, dan memiliki paham atau percaya pada hal-hal yang belum tentu nyata. Penderita gangguan kejiwaan ini lebih berisiko mengakhiri nyawanya dengan cara bunuh diri.

Selain beberapa gangguan kesehatan mental, ada pula faktor lain yang juga bisa memicu seseorang bunuh diri, yaitu: Memiliki riwayat pelecehan seksual, Memiliki masalah sosial dan ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan atau terjerat hutang.

Mengalami peristiwa hidup yang penuh tekanan, seperti penolakan, perceraian, atau kehilangan orang yang dicintai, Menjadi korban perundungan, Mengalami gangguan tidur

Tanda-Tanda Ingin Bunuh Diri

Ada beberapa tanda yang bisa diperlihatkan atau ditunjukkan oleh seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, yaitu:

Sering membicarakan atau memikirkan tentang kematian, Suasana hati sering berubah, misalnya cepat marah atau tersinggung, Pernah memikirkan atau bahkan mencoba untuk menyakiti diri sendiri, 

Pernah menyampaikan atau bahkan mengancam ingin bunuh diri,

Sering menyendiri atau menarik diri dari orang-orang di sekitarnya, Sering merasa cemas atau gelisah, Tampak tidak bersemangat atau murung. Kehilangan minat dalam melakukan hal yang sebelumnya disukai,
Susah tidur, Tidak berdaya, malu, bersalah, atau tidak ada masa depan, Mulai mencari informasi tentang cara bunuh diri.

Ketika Anda melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda tersebut atau mengalami kondisi yang bisa memicu bunuh diri, Anda harus waspada. Sebisa mungkin, berikan perhatian agar ia tidak merasa sendirian. Ajak pula ia untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Jika Anda sendiri yang merasa ingin bunuh diri atau memiliki ide untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.

*) Spiritualis, Budayawan, Penulis, Advokat, Ketua DPD PERADI Perjuangan Jawa Timur

Komentar